Selasa, 09 September 2008
Ke dua orang tua Bunda Maria
Santa Anna dan Santo Yoakim adalah orangtua kandung Santa Perawan Maria, Bunda Yesus, Putera Allah. Keduanya dikenal sebagai keturunan raja Daud yang setia menjalankan kewajiban agamanya serta dengan ikhlas mengasihi dan mengabdi Allah dan sesamanya. Oleh karena itu keduanya layak dihadapan Allah turut serta dalam karya keselamatan Allah. Santa Anna dihormati sebagai pelindung kaum ibu, khususnya yang sedang hamil dan sibuk mengurus keluarganya. Pesta : 26 Juli
Diceritakan bahwa sejak perkawinan antara Anna dan Yoakim, tak henti-hentinya Anna mengharapkan karunia Tuhan berupa seorang anak. Cukup lama ia menantikan tibanya karunia Allah itu. Anna sesekali menganggap keadaan dirinya yang tak dapat menghasilkan keturunan itu sebagai hukuman Allah atas dirinya, sebagaimana anggapan umum masyarakat Yahudi pada waktu itu. Karena itu diceritakan bahwa ia tak henti-hentinya tanpa putus asa berdoa kepada Allah agar kenyataan pahit itu ditarik Allah dari padanya. Setiap tahun, Anna dan Yohakim berziarah ke Bait Allah Yerusalem untuk berdoa. Ia berjanji, kalau Tuhan menganugerahkan anak kepadanya, maka anak itu akan dipersembahkan kembali kepada Tuhan.
Suatu hari malaikat Tuhan mengunjungi Anna yang sudah lanjut usia itu membawa warta gembira : ”Tuhan berkenan mendengarkan doa ibu! Ibu akan melahirkan seorang anak perempuan, yang akan membawa sukacita besar bagi seluruh dunia!.” Dengan kegembiraan dan kebahagiaan yang besar, Anna menceritakan warta malaikat Tuhan itu kepada Yoakim.
Setelah genap waktunya, lahirlah seorang anak wanita yang manis. Bayi ini diberi nama Maria, yang kelak akan mengandung putera Allah, Yesus Kristus, Juru Selamat Dunia. Bagi Anna, Maria lebih merupakan buah rahmat Allah daripada buah kodrat manusia. Kelahiran Maria menyemarakkan dan menyucikan kehidupan keluarganya
Orang-orang Yunani mendirikan sebuah basilik khusus di Konstantinopel pada tahun 550 untuk menghormati Santa Anna. Dikalangan Gereja Barat, Paus Gregorius XIII (1572-1585) menggalakkan penghormatan kepada Santa Anna di seluruh Gereja pada tahun 1584.
Nama Yoakim dan Anna sungguh sesuai dengan maksud pilihan Allah. Yoakim berarti ”Persiapan bagi Tuhan”, sedangkan Anna berarti “Rahmat atau Karunia”. ***
Diceritakan bahwa sejak perkawinan antara Anna dan Yoakim, tak henti-hentinya Anna mengharapkan karunia Tuhan berupa seorang anak. Cukup lama ia menantikan tibanya karunia Allah itu. Anna sesekali menganggap keadaan dirinya yang tak dapat menghasilkan keturunan itu sebagai hukuman Allah atas dirinya, sebagaimana anggapan umum masyarakat Yahudi pada waktu itu. Karena itu diceritakan bahwa ia tak henti-hentinya tanpa putus asa berdoa kepada Allah agar kenyataan pahit itu ditarik Allah dari padanya. Setiap tahun, Anna dan Yohakim berziarah ke Bait Allah Yerusalem untuk berdoa. Ia berjanji, kalau Tuhan menganugerahkan anak kepadanya, maka anak itu akan dipersembahkan kembali kepada Tuhan.
Suatu hari malaikat Tuhan mengunjungi Anna yang sudah lanjut usia itu membawa warta gembira : ”Tuhan berkenan mendengarkan doa ibu! Ibu akan melahirkan seorang anak perempuan, yang akan membawa sukacita besar bagi seluruh dunia!.” Dengan kegembiraan dan kebahagiaan yang besar, Anna menceritakan warta malaikat Tuhan itu kepada Yoakim.
Setelah genap waktunya, lahirlah seorang anak wanita yang manis. Bayi ini diberi nama Maria, yang kelak akan mengandung putera Allah, Yesus Kristus, Juru Selamat Dunia. Bagi Anna, Maria lebih merupakan buah rahmat Allah daripada buah kodrat manusia. Kelahiran Maria menyemarakkan dan menyucikan kehidupan keluarganya
Orang-orang Yunani mendirikan sebuah basilik khusus di Konstantinopel pada tahun 550 untuk menghormati Santa Anna. Dikalangan Gereja Barat, Paus Gregorius XIII (1572-1585) menggalakkan penghormatan kepada Santa Anna di seluruh Gereja pada tahun 1584.
Nama Yoakim dan Anna sungguh sesuai dengan maksud pilihan Allah. Yoakim berarti ”Persiapan bagi Tuhan”, sedangkan Anna berarti “Rahmat atau Karunia”. ***
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar