Selasa, 09 September 2008

Maria Harapan dan Penghiburan bagi Umat Allah

Maria Harapan & Hiburan Umat Allah
Bunda Yesus telah dimuliakan di surga dengan badan, jiwa dan citra serta awal penyempurnaan. Gereja dimasa datang. Begitu pula dalam dunia ini sampai tiba hari Tuhan (bdk.2 Ptr.3:10) ia bersinar gemilang sebagai tanda harapan yang pasti dari tanda hiburan bagi umat Allah, yang sedang berziarah. (Lumen Gentium Artikel 68)
"Manusia dewasa ini membiarkan dirinya terpikat oleh macam-macam gambaran contoh, mode, tontonan dan kebiasaan yang seringkali merupakan bujukan nafsu, kenikmatan dan keburukan ..., semangat toleransi yang membiarkan arus dekadensi moral, peracunan pendapat umum dan perusakan adat kebiasaan yang baik. Untuk menemukan kembali keindahan, cinta dan hidup dalam ungkapannya yang murni, marilah kita cari dalam kemurnian sejati yang terpancar dalam diri Maria yangtelah terkandung tanpa noda" (Paus Paulus VI).
KEISTIMEWAAN MARIA
Bukan saja karena kewanitaannya Maria istimewa dan pantas di puji, lebih dari pada itu, Maria yang telah dipilih Allah menjadi wahana kehadiranNya yang menyelamatkan di tengah umat manusia dan dimuliakan dengan diangkat ke surga. Tentu saja dalam kepenuhan dirinya sebagai wanita, Maria menjawab panggilan istimewa itu. Jadi Maria merupakan teladan atau model kita semua sebagai orang beriman, Maria yang diangkat ke surga dengan badan dan jiwa merupakan idealisme umat Allah. Tentu saja idealisme hanya diperlukan selama umat Allah menempuh eksistensi keduniaannya, yakni berziarah. Di dalam Maria umat Allah menemukan tanda yang paling cocok untuk menopang aspirasinya mengenai kehidupan surgawi. Maria sebagai citra umat Allah, awal penyempurnaan umat Allah di masa depan dan tanda pengharapan yang pasti bagi umat Allah. Melalui penegasan ini diakui sepenuhnya bahwa Yesus Kristus sendiri telah menggenapi janjiNya perihal eschaton di dalam diri Maria, Artinya:
Pertama, Kerajaan Allah sudah ditetapkan dalam dan melalui peristiwa Yesus Kristus. Dalam batasan ini Kerajaan Allah merupakan realitas yang sungguh ada. Kesaksian Kitab Suci menandaskan bahwa dengan peristiwa Yesus Kristus sudah terwujudlah eskatologi.
Kedua, Kerajaan Allah terwujud sepenuhnya dalam waktu yang akan datang. Kerajaan Allah tidak pernah sepenuhnya sekarang, dalam sejarah bangsa manusia.
Ketiga, berkat kehidupan, kematian, kebangkitan dan permuliaan Yesus Kristus Kerajaan Allah sudah dipastikan. Oleh karena itu para beriman "memiliki kesempatan" untuk menantikan serta mengharapkan aktualisasi keselamatan paripurna dalam rangka sejarah duniawi ini. (Rm.8:23), atau memperoleh jaminan bakal terwujudnya keselamatan melalui Roh Kristus sendiri (2 Kor 1:22;5:5; Ef 1:14).
Keyakinan ini menguatkan pengharapan kaum beriman. Keselamatan yang mencakup seluruh situasi dan yang sekarang diharapkan tidak hanya terjadi dalam waktu yang akan datang tetapi juga disini dan saat ini. Jadi berbicara tentang dogma Maria Diangkat Ke Surga, berarti menegaskan peranan Maria. Maria menikmati keselamatan paripurna sekaligus mengafirmasikan bahwa keselamatan ilahi itu meliputi seluruh eksistensi (tubuh dan jiwa) Maria (bdk.Rm 8:23;Flp.3:21 ;Kej. 1:3-31). Dan dengan demikian dinyatakan : keselamatan definitif mencakup eksistensi manusia seluruhnya. Maka apa yang terungkap dalam dogma tentang Maria itu ialah pusat pengharapan kristiani, yakni janji akan penebusan tubuh dan jiwa. Oleh karena itu penyelamatan Maria bukan sekedar cerita mistis seperti halnya dalam pewayangan atau legenda rakyat yang sakral. Keselamatan itu benar-benar tertuju pada pribadi tertentu yang pernah hidup di dunia ini "Pengalaman " khas pribadi Maria ini de facto mempengaruhi hidup orang beriman dalam menantikan dengan rindu keselamatan paripurna yang masih akan datang. Maria adalah tanda harapan yang hidup di tengah Umat Allah untuk menggambarkan keselamatan paripurna. Jadi, ajaran tentang pemuliaan Maria itu menegaskan kembali peran Maria dalam rangka Gereja, yaitu bahwa kini, didunia ini (sampai hari Tuhan,2 Ptr 3:10) Maria menjadi citra awal penyempurnaan Gereja di masa depan. Sekaligus Maria menjadi tanda harapan yang pasti dan hiburan bagi gereja yang berziarah. Dengan memahami peran ganda Maria sebagai citra awal penyempurnaan Gereja di masa depan dan tanda harapan yang pasti bagi Gereja, umat beriman mempunyai gambaran tentang keselamatan kekal yang bakal dinikmati. Penyelamatan itu hanya terjadi dalam kuasa Kristus Tuhan berpolakan keselamatan Maria yang meliputi semua tingkatan eksistensinya biologis dan spiritual. Berkat dogma mengenai Maria diangkat ke surga dengan tubuh dan jiwanya kepercayaan dan harapan umat beriman akan kebangkitan badan dan kehidupan kekal semakin diperkokoh dan dihidupkan. Karena penetapan itu menilai positif kehidupan manusia dalam kerangka dunia ini, sekaligus meneguhkan dan merumuskan keyakinan bahwa hal-hal eskatologis seyogyanya dimengerti secara historis dalam dan mulai di dunia ini. Di dunia ini Gereja berziarah. Satu-satunya tujuan akhir ziarah Gereja ialah Allah yang maha baik, yang telah menjanjikan dan melaksanakan keselamatan. Keselamatan yang dijanjikan-Nya itulah yang telah dinikmati para kudus, khususnya Maria bermakna sebagai tanda real sukacita dan harapan Gereja. Pasalnya, nasib mereka itulah nasib yang akan dialami Gereja yang kini berziarah di dunia. Ini semua dimungkinkan berkat Allah yang menyatakan diriNya secara penuh dalam Anak Maria, Yesus Kristus yang telah mati dan dibangkitkan demi kemuliaan Bapa serta kehidupan saudara-saudari-Nya dalam Gereja yang mendunia.
Hari-hari Resmi
Sudah berabad-abad lamanya Gereja menghormati Bunda Maria. Keyakinan bahwa Maria ini sudah mulia dan berbahagia selamanya di surga de facto telah mendorong anggota Gereja untuk berlari ke bawah perlindungannya serta memohon bantuan darinya terhadap segala marabahaya yang mengancam hidupnya. Devosi Maria ini dapat berupa "Cultus Privatus" (Rosario, Ziarah, Novena, dll). Namun dalam liturgi resmi Gereja sepanjang tahun dirayakan pesta-pesta atau peringatan-peringatan yang berkenaan dengan Bunda Maria. Ini yang disebut "Cultus Publicus", dengan konsekwensi seluruh Gereja terlibat. Menurut kalenderium liturgi sekurang-kurangnya ada 18 (delapan belas) perayaan (sepanjang tahun) yang berhubungan dengan Bunda Maria:
Tujuh (7) perayaan kelas satu(solemnitas), yaitu : 1 Januari : Santa Maria Bunda Allah; 6 Januari, Penampakan Tuhan ; 19 Maret, St. Yusuf (suami Maria); 25 Maret, Kabar Sukacita; 15 Agustus, Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga; 8 Desember, Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Dosa; 25 Desember, Kelahiran Yesus.
Lima (5) perayaan kelas dua (festum), yaitu : 2 Febuari, Yesus dipersembahkan Dalam Kenisah; 31 Mei, Maria Mengunjungi Elizabet; 22 Agustus, Santa Perawan Maria, Ratu; 8 September, Kelahiran Santa Perawan Maria; 30 Desember, Keluarga Kudus.
Enam (6) perayaan kelas tiga (memoria), yaitu : 11 Februari, Santa Perawan Maria di Lourdes; 16 Juli, Santa Perawan Maria di Gunung Karmel; 26 Juli, Yoakim dan Anna (orang tua Maria); 15 September, Santa Perawan Maria Berdukacita; 7 Oktober, Rosario Santa Perawan Maria; 21 November, Santa Perawan Maria Dipersembahkan Dalam Bait Allah.
Dari perkembangan devosi ini diketahui, bahwa pada
pokoknya anggota umat Allah "mendekati" Bunda Maria karena selain didesak oleh kerinduan untuk menyerupai jalan hidup Maria yang nampaknya membahagiakan; juga didorong untuk sampai kepada Yesus Kristus melalui Maria, Bunda-Nya, Per Mariam ad lesum!
Delapan butir motif berdevosi Maria
Pertama, devosi ini terdorong untuk membaktikan diri secara menyeluruh demi pengabdian kepada Allah. Kedua, devosi membuat kita mengikuti jejak Kristus dan meneladan kerendahan-Nya. Ketiga, devosi membuahkan kesadaran panggilan dan tugas kehidupan seperti Maria. Keempat, devosi merupakan sarana unggul untuk menjaga kemuliaan Allah yang lebih besar. Kelima, devosi
mengantar kita pada kesatuan dengan Tuhan secara singkat menyenangkan. Keenam, devosi memberi kita kebebasan mendalam yang merupakan dambaan sebagai anak-anak Allah (bdk.Rm.8:21). Ketujuh, devosi mendapatkan rahmat
agung bagi sesama kita. Kedelapan, devosi merupakan sarana ketekunan yang mengagumkan

Tidak ada komentar: