Selasa, 09 September 2008

Peristiwa Sedih

Peristiwa Sedih

Misteri pertama:

YESUS BERDOA KEPADA BAPANYA DI SURGA DALAM SAKRAT MAUT

“Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: `Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa.' Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka: `Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.' Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: `Ya BapaKu, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Ku-kehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki'” (Mat 26:36-39).

“Tetapi kemenangan dalam perjuangan yang demikian itu hanyalah mungkin di dalam doa. Yesus mengalahkan penggoda sejak awal sampai kepada perjuangan terakhir dalam sakratul maut-Nya melalui doa” (KGK, #2849).

Misteri kedua:

YESUS DIDERA

“Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia. Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Mereka memakaikan Dia jubah ungu, dan sambil maju ke depan mereka berkata: `Salam, hai raja orang Yahudi!' Lalu mereka menampar muka-Nya” (Yoh 19:1-3).

“Kesengsaraan Kristus mendapat bentuk historisnya yang konkret, karena `Ia ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat' (Mrk 8:31), yang `menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan' (Mat 20:19)” (KGK, #572).

Misteri Ketiga:

YESUS DIMAHKOTAI DURI

“Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus. Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya. Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: `Salam, hai Raja orang Yahudi!'” (Mat 27:27-29).

“`Cinta sampai kepada kesudahannya' (Yoh 13:1) memberi nilai khusus kepada kurban Kristus dan mengakibatkan bahwa Ia menebus dan memperbaiki, mendamaikan dan menyilih. Pada waktu menyerahkan kehidupan-Nya untuk kita, Yesus mengenal kita semua dan mencintai kita semua” (KGK, #616).

Misteri Keempat:

YESUS MEMANGGUL SALIB-NYA

“Pada waktu itu lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus. Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota, yang berarti: Tempat Tengkorak” (Mrk 15:21-22).

“Dengan kehendak manusiawi-Nya, Ia menyetujui bahwa kehendak Bapa terlaksana, dan dengan demikian menerima kematian sebagai kematian yang menebuskan, supaya `memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya pada kayu salib' (1 Ptr 2:24)” (KGK, #612).

Misteri Kelima:

YESUS WAFAT DISALIB

“Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya. Yesus berkata: `Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.' … Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga, sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua. Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: `Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.' Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya” (Luk 23:33-46).

“`Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci' (1 Kor 15;3)” (KGK, #619).

Tidak ada komentar: